Harapan yang tak mungkin ada
yang tak mungkin terwujud,
hingga sang maha kuasa yang memberikan harapan itu
Harapan bisu, yang lama kian mencaci
harapan itu sangat menyakitkan
hingga ku terjatuh terlalu dalam, dan tak bisa bangkit lagi
hingga ku tak mampu berbicara, hanya air mata yang mampu menjawabnya
ku tau semua ini tak mudah tuk ku jalani
Ku coba mengais secuil harapan itu
dan ku coba bangkit dari keterpurukan ini
hati ini hancur dalam kepingan rindu,
kepingan rindu yang terhempas jauh..dan amat jauh...
Hingga hati ini tak melihatnya kembali lagi
hingga mata tak merasakan lagi
hingga tangan tak lagi menyentuh
tapi masih tetap ada harapan yang tak kunjung datang itu
Tapi cobalah tuk mengupas benih-benih yang ada
untuk bangkit dari segala keterpurukan ini
namun, di saat angan ingin sekali mengejarnya
hati seakan berkata, siapakah aku ini? dan apa posisiku saat ini?
aku mulai goyah dengan pertanyaan ini
Semuanya hancur hanya dengan setiap pertanyaan yang tak berarti ini
diri ini tak layak berdiri di depanmu
fisik ini terabaikan oleh pertanyaan hati ku
apakah aku akan melebur seperti es yang mencair
atau seperti rebusan air yang mendidih
Atau aku hanya akan seperti lilin yang menerangi kegelapan
tetapi pelan angin mulai berhembus
dan meniup semua lilin yang sedang terdiam itu
sudah tak ada artinya lagi, semua ini hanyalah omong kosong
Hati ini bukanlah sebuah mainan
jangan kau abaikan waktu yang ku sisakan untukmu
meski itu hanya sekejap mata
hati ini seakan hancur berkeping-keping
Hingga tak akan ada lagi
sebuah rasa yang hadir secara diam ini
tak akan pernah ada lagi kenangan ini
hilang sudah harapan itu semua
selamat tinggal kekasih dan harapanku....
Karya: Nuris Satriawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar